Jumat, 19 Agustus 2011

Kaca Mata Kaca

Diam-diam dia menyukainya, dan tidak berhenti menatap dua mata yang berada di sana dibalik sebuah kaca, orang itu membaca dan tidak bersuara, sehingga dia sama sekali tidak tahu sebenarnya orang itu yang sedang membaca melihat dua objek berbeda yaitu gambar dimensi manusia dan ruang dalam buku ditangannya dan kilatan mata yang berbeda, warna coklat tua dari balik diafran tembus cahaya, didepannya.
Tetap orang itu terus membaca dan tidak terkesan menangkap mata yang sedari tadi menatapnya seperti patung yang berdiri lurus. orang itu terus membaca dan tidak berpaling, dari sebuah buku.
Aku tahu apa buku itu sebenarnya yaitu mata, aku melihat orang itu dan dia, saling menatap, walau balasan yang satunya hanya sekilas, walau terlihat tidak bagi orang lain yang tidak memperhatikan, aku melihat mata itu beradu, aku melihat sinar itu berbaur lalu bercampur, dan tiba-tiba retakan pada diafran muncul.
kaca itu pecah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar